Pelawak Babe Cabita meninggal dunia pada hari Selasa (9/4/2024) di sebuah rumah sakit di Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Dia menghembuskan napas terakhirnya pada pukul 06.38 WIB. Sebelumnya, Babe mengungkapkan bahwa dia menderita penyakit langka yang dikenal sebagai anemia aplastik. Dia telah menjalani perawatan dan penanganan di rumah sakit sejak akhir tahun 2023.
Awalnya, Babe mengira bahwa dia hanya mengalami kelelahan biasa, dengan gejala awal yang dirasakannya adalah pusing. Dia juga mengalami penurunan jumlah sel darah merah dan sel darah putih.
Mengomentari tentang anemia aplastik, spesialis penyakit dalam Dr. Ronald Alexander Hukom, SpPD-KHOM, menjelaskan bahwa kondisi tersebut merupakan kelainan di sumsum tulang belakang yang mengakibatkan produksi sel-sel darah terganggu.
Baca Juga : Perhatikan Tanda-tanda Kekurangan Mineral Saat Mudik
Kunjungi Juga : perancatoto
“Umumnya, produksi sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit menjadi terganggu,” ujar Dr. Ronald.
Dr. Ronald menyebutkan bahwa anemia aplastik dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti paparan bahan kimia atau obat-obatan yang merusak sumsum tulang belakang.
Selain itu, faktor usia juga dapat menjadi pemicu anemia aplastik. Dia juga menjelaskan efek yang mungkin muncul dari penyakit ini pada tubuh.
“Misalnya, jika kadar Hb rendah, penderita mungkin akan merasakan pusing dan pucat. Jika trombosit rendah, penderita mungkin akan mengalami memar atau pendarahan yang tidak normal,” terang Dr. Ronald.
“Jika jumlah sel darah putih rendah, penderita akan lebih rentan terhadap infeksi. Bahkan dengan sedikit penurunan sel darah putih, mereka bisa mengalami demam dan rentan terhadap berbagai infeksi,” tambahnya.
Dalam kasus yang parah, anemia aplastik dapat berakibat fatal, terutama jika terjadi infeksi atau pendarahan yang tidak terkontrol.
“Pada dasarnya, tubuh pasien akan kehilangan kemampuan fungsinya yang normal,” tambahnya.
Sumber : DetikHealth
Kunjungi Juga : perancatoto