JantungJantung

Seseorang yang mengalami gastroesophageal reflux disease (GERD) mungkin sering merasakan nyeri di ulu hati. Namun, gejala serupa juga bisa menjadi tanda awal penyakit jantung, seperti serangan jantung. Meskipun keduanya dapat menyebabkan ketidaknyamanan di dada dan ulu hati, penyebabnya berbeda. Apa perbedaannya?

Menurut dr. Adrianus Kosasih, SpJP(K), seorang spesialis jantung dan pembuluh darah, nyeri yang disebabkan oleh GERD dan sakit jantung perancatoto dapat terasa persis sama karena keduanya dapat memicu apa yang disebut sebagai nyeri alih atau referred pain.

Baca Juga : Strategi untuk Menyingkirkan Lemak Perut Tanpa Perlu Diet Ketat

“Pada beberapa kasus, rasa nyerinya bisa sama persis karena sarafnya terlibat bersama,” ungkapnya dalam sebuah sesi media.

“Yang paling berbahaya adalah jika rasa nyeri tersebut terasa di lambung dan sering disalahartikan sebagai sakit maag, padahal sebenarnya disebabkan oleh kurangnya oksigen di jantung. Ini yang disebut sebagai nyeri alih,” tambahnya.

Gejala umum penyakit jantung meliputi rasa tidak enak di dada yang terasa tumpul, seperti ditindih atau ditekan, dan dapat berlangsung dalam waktu yang lama, bahkan hingga 10 menit. Gejala lainnya meliputi sesak napas, rasa penuh di dada, panas, nyeri yang berlangsung lama, hilang timbul, keringat dingin, mual, dan muntah.

Namun, pada beberapa kasus, gejala tersebut tidak hanya terasa di dada, tetapi juga bisa terjadi di bagian tubuh lain seperti rahang, punggung, tangan, leher, dan ulu hati.

“Pada beberapa orang, rasa nyeri terasa di bagian ulu hati. Ada yang merasakan panas atau sesak,” jelas dr. Adrian.

“Namun, jika gejala tersebut terjadi secara berulang dengan intensitas yang bervariasi, itu perlu diwaspadai karena bisa menjadi tanda penyakit jantung,” tambahnya.

Untuk membedakannya, dr. Adrian menyarankan untuk mempertimbangkan faktor risiko yang dimiliki seseorang. Misalnya, jika seseorang mengalami masalah ulu hati tetapi memiliki risiko diabetes, hal tersebut perlu diwaspadai karena bisa jadi tanda penyakit jantung.

“Dalam kasus jantung, aktivitas fisik yang meningkat dapat memicu gejala, sementara pada GERD biasanya terkait dengan pola makan,” jelasnya.

Selain itu, tipe nyeri juga dapat membantu dalam membedakan antara penyakit jantung dan GERD. Nyeri yang disebabkan oleh GERD cenderung lebih perih daripada nyeri yang disebabkan oleh penyakit jantung.

“Jika tekanan pada ulu hati menyebabkan nyeri, itu mungkin disebabkan oleh GERD, bukan oleh jantung,” tambahnya.

“Namun, terdapat juga tipe nyeri yang mirip, terutama pada kondisi heartburn. Pada kondisi ini, iritasi terjadi di kerongkongan dan nyerinya hampir mirip dengan rasa panas pada sakit jantung,” pungkasnya.

Sumber : DetikHealth

By Admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *