Ibu hamil perlu sangat memperhatikan asupan makanan sehari-hari. Selain memilih makanan yang bernutrisi, ibu hamil juga harus menghindari konsumsi makanan yang berpotensi mengganggu kesehatan dan perkembangan janin dalam kandungan.
Salah satu makanan yang sering menjadi perdebatan adalah nanas. Ada yang meyakini bahwa mengonsumsi nanas dapat meningkatkan risiko keguguran, namun pendapat perancatoto ini belum tentu benar.
Baca Juga : Memasak yang Sehat Tidak Perlu Rumit, Chef Belinda Berbagi Tipnya
Dr. Niken Pudji Pangastuti, seorang spesialis obstetri dan ginekologi, menjelaskan bahwa sebaiknya ibu hamil menghindari mengonsumsi nanas. Hal ini dikarenakan nanas mengandung bromelin yang bersifat proteolitik, yang dapat memecah protein. Dalam kondisi kehamilan, embrio yang sedang berkembang masih sangat rapuh.
“Dalam kandungan ibu hamil ada embrio yang tumbuh dan masih sangat rapuh. Jika dipaparkan dengan zat-zat seperti itu, khawatirnya mengganggu kestabilan embrio itu untuk menempel,” jelasnya.
Selain itu, konsumsi nanas secara berlebihan juga dapat menyebabkan masalah pencernaan seperti gangguan lambung dan diare. Oleh karena itu, disarankan bagi ibu hamil untuk membatasi konsumsi nanas atau bahkan menghindarinya sama sekali selama masa kehamilan.
Meskipun begitu, setiap individu memiliki toleransi yang berbeda terhadap makanan tertentu. Jika ibu hamil merasa ingin mengonsumsi nanas, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan saran yang tepat sesuai dengan kondisi kesehatan dan perkembangan janin.
Selain nanas, masih banyak makanan lain yang sebaiknya dihindari selama kehamilan. Contohnya adalah makanan laut mentah, daging mentah atau setengah matang, serta produk olahan susu mentah. Mengonsumsi makanan-makanan tersebut dapat meningkatkan risiko infeksi dan keracunan makanan yang dapat membahayakan kesehatan ibu hamil dan janin.
Penting untuk selalu menjaga pola makan yang seimbang dan berkualitas selama masa kehamilan. Memilih makanan yang sehat dan menghindari makanan yang berpotensi membahayakan dapat membantu memastikan kesehatan ibu dan janin serta kelancaran proses kehamilan dan persalinan.