ilustrasi-orang-jepang-makanilustrasi-orang-jepang-makan

Menggapai umur panjang dan menjalani hidup dengan sehat adalah dambaan banyak orang. Namun, bagi mereka yang tinggal di ‘Zona Biru’ atau ‘Blue Zone’, mencapai usia 100 tahun bukanlah sesuatu yang tidak mungkin.

‘Blue Zone’ merujuk pada Situs Slot daerah-daerah di seluruh dunia di mana penduduknya memiliki rata-rata umur yang lebih tinggi dari rata-rata global. Istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh Dan Buettner, seorang peneliti dan penulis buku The Blue Zones Solution.

Dalam penelitiannya, Buettner menyoroti berbagai faktor yang menyebabkan penduduk ‘Blue Zone’ dapat hidup lebih lama, termasuk pola makan. Setelah menghabiskan 20 tahun bersama mereka, Buettner mulai mengadopsi kebiasaan makan mereka agar juga bisa menjalani hidup sehat hingga usia lanjut.

Baca Juga : Pernah Mengalami? Tidur Sepanjang Hari saat Berpuasa, Bangun-bangun Malah Merasa Bingung

Berikut adalah beberapa kebiasaan makan ala penduduk ‘Blue Zone’ yang diadopsi oleh Buettner untuk mendukung umur panjang, seperti dilansir dari CNBC Make It.

  1. Mengatur Waktu Makan dalam Rentang 10-12 Jam Buettner mengungkapkan bahwa penduduk ‘Blue Zone’ biasanya mengatur waktu makan dalam rentang 10-12 jam. Dia juga mengikuti kebiasaan ini, sehingga hanya makan dua kali sehari.

“Dari pengamatan saya, mereka yang hidup lebih lama cenderung mengonsumsi kalori dalam rentang waktu 10 hingga 12 jam. Saya pun mengikuti pola makan ini, hanya makan dua kali sehari,” kata Buettner.

Biasanya, Buettner mulai makan siang sekitar pukul 11 pagi, dan makan malam sekitar pukul 7 malam.

  1. Menambahkan Kacang-kacangan ke Menu Sarapan dan Makan Malam Berdasarkan penelitian Buettner, mereka yang mengonsumsi sekitar satu cangkir kacang-kacangan setiap hari cenderung hidup empat tahun lebih lama daripada yang tidak. Oleh karena itu, Buettner selalu memasukkan kacang-kacangan ke dalam menu sarapan dan makan malamnya.

“Saya selalu menambahkan kacang-kacangan ke dalam menu sarapan dan makan malam saya. Sarapan saya biasanya Minestrone Sardinia yang mengandung tiga jenis kacang-kacangan dan berbagai jenis sayuran,” jelasnya.

Buettner juga menyukai potongan cabai merah yang dapat meningkatkan metabolisme tubuh.

  1. Mengurangi Konsumsi Daging Meskipun penduduk ‘Blue Zone’ sesekali mengonsumsi daging, Buettner mengungkapkan bahwa sekitar 98 persen makanannya terdiri dari produk nabati. Dia sendiri tidak mengonsumsi daging sama sekali.

“Saya tidak mengonsumsi daging sama sekali, dan mayoritas penduduk ‘Blue Zone’ juga memiliki pola makan rendah daging. Meskipun demikian, saya pikir makan daging sekali seminggu atau lebih masih dapat dilakukan tanpa mengorbankan kesehatan,” tambahnya.

  1. Memilih Makanan Nabati saat Makan di Luar Meskipun sulit, Buettner tetap berusaha memilih makanan nabati saat makan di luar. Dia menyadari pentingnya menjaga pola makan yang sehat di mana pun dia berada.

“Mencari makanan sehat saat berada di luar rumah memang sulit, tetapi saya selalu berusaha memilih makanan nabati,” katanya.

Saat makan di luar, Buettner cenderung memilih makanan seperti kacang cannellini, bayam, dan kacang panggang. Dia juga suka mengunjungi restoran India karena menyajikan hidangan nabati seperti tahu kari hijau dan buncis.

“Makanan tersebut sama mengenyangkan dengan daging tanpa lemak jenuh,” tandasnya.

Sumber : DetikHealth

By Admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *